Sunday, December 30, 2012
MENURUNKAN KOLESTEROL DAN TRIGLISERIDE
TANPA PERGUNAKAN OBAT
Makanan adalah sesuatu yang setiap hari kita konsumsi dan memang diperlukan oleh tubuh kita untuk bertumbuh, berkembang dan mempertahankan hidup.
Namun makanan juga merupakan sesuatu yang harus diwaspadai dalam jumlah dan jenis yang kita konsumsi.
Pada waktu masih dalam masa pertumbuhan ( usia di bawah 12 tahun ), jenis makanan yang sangat diperlukan adalah Protein, lemak yang cukup banyak, bila dibandingkan makanan jenis karbohidrat, tetapi setelah usia di atas 30 tahun maka jenis makanan yang diperlukan adalah harus seimbang dan dengan jumlah yang terbatas sesuai dengan kebutuhan sehari-hari dan aktivitas setiap orang.
Kelebihan kolesterol dan trigliseride dalam tubuh khususnya dalam darah, merupakan suatu resiko yang sangat penting bagi terjadinya berbagai macam penyakit yang fatal dan menguras sangat banyak biaya.
Beberapa penyakit sebagai akibat atau resiko dari kelebihan kolesterol atau trigliseride dalam darah adalah :
1. Hipertensi ( tekanan darah tinggi ).
2. Penyakit jantung koroner.
3. Obesitas.
4. Penyakit diabetes.
5. Penyakit stroke.
Salah satu penyebab penyakit-penyakit tersebut di atas adalah kelebihan Trigliseride dalam darah.
Kelebihan Trigliseride dalam darah sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor; antara lain faktor makanan, faktor olahraga.
Oleh karena itu untuk mencegah dan mengobati kelebihan trigliseride dalam darah harus dimulai dan dapat dilakukan oleh pribadi masing-masing.
Pengelolaan kelebihan Trigliseride dalam darah :
1. Kurangi makanan yang berlemak, terutama saturated fat.
2. Kurangi makanan yang sangat berlebihan karbohidrat seperti Roti, Nasi.
3. Lakukan olahraga teratur dan benar.
Untuk memahami lebih mendetail dan berkonsultasi, silahkan mengirimkan pertanyaan anda via email ke TerapiHijauku@gmail.com
Sunday, December 23, 2012
Konsultasi Anda
Pertanyaan dari Saudara Johan Adi
Salam kenal Dok,,
saya pria berusia 22 tahun, tiga tahun lalu saya periksa dan hasilnya varikokel grade 1 dan 2, tapi dokter belum menyarankan untuk operasi, tp sering ngerasa ngilu dulu.
tapi sekarang udah jarang ngerasa ngilunya. Tapi saya masih takut pengaruhi kesuburan saya. karena saya ingin menikah insy. setahunan lagi,,, nah apakah penderita varikokel masih bisa punya anak Dok tanpa dioperasi?
Apa saya harus operasi dulu, agar nanti pas nikah bener2 tok cer, atau bagaimana sebaiknya dok???
terima kasih dok sebelumnya...
Jawaban :
Johan Adi yang bijak.
Varicoele memang ada stadium 1, 2, 3 dan 4.
Bila stadium 1-2, pada umumnya belum dianjurkan operasi.
Tetapi bila kondisi tersebut dibiarkan, maka proses varicocele akan berlanjut menuju ke stadium yang labih parah dan pada akhirnya MEMANG BERAKIBAT JELEK TERHADAP PROSES PEMBUAHAN / KEHAMILAN.
Kami menyarankan agar Anda secepatnya berkonsultasi ke dokter Spesialis Andrologi di daerah Anda.
Sebenarnya banyak produk yang dapat dipakai untuk mencegah dan mengobati berlanjutnya proses Varicocele tersebut,
Semoga Anda bisa secepatnya melangkah.
Untuk berkonsultasi lebih lanjut, silahkan kirim pertanyaan anda via email ke terapihijauku@gmail.com
Konsultasi Anda
Pertanyaan dari Bapak Anan Nugroho
selamat sore.
email saya ini saya kirim berkenaan artikel yang Bpk up di Blog Anda. disitu tertulis bahwa Varicocele merupakan salah satu faktor penyebab buruknya kualitas sperma. Perlu bpk ketahui, saya pria 28 tahun telah menikah kurang lebih 1 tahun yang lalu dan sampai detik ini Istri saya belum hamil. di Blog bpk menyampaikan pembesaran pembuluh darah dibagian testis utk deskripsi dari Varicocle. Saya mengkhawatiri diri saya akan hal tersebut. Kiranya Bpk yang terhormat berkenan memberikan deskripsi lebih akan Varicocele, dan saran utk saya. Sangat besar keingiann kami utk mendapatkan putra.
ANAN-NUR
Jogja
Jawaban :
Anan Nugroho yang bijak.
Varicocele adalah suatu penyakit pembuluh darah di daerah testes, yaitu adanya pembesara / pelebaran pembuluh darah di sekitar testes.
Penyebabnya adalah multifaktor;
antara lain : kondisi pembuluh darah tersebut, faktor luar seperti olahraga yang salah, dan lainnya.
Varicocele terdapat beberapa tingkat / stadium: stadium 1, 2, 3 dan 4.
Akibat adanya varicocele tersebut memang merupakan salah satau faktor cukup penting dalam proses kehamilan / pembuahan, khususnya Varicocele yang stadium 3 dan 4.
Secara kasat mata Varicocele stsdium 3 atau 4 dapat dilihat dan diraba, seperti adanya benjolan-benjolan kecil di sekitar testes.
Sebagai saran, kami anjurkan Anda untuk lebih hati-hati memilih jenis olahraga, makanan, dan juga obat-obatan,
dan sebaiknya Anda secepatnya berkonsultasi ke Dokter spesialis Andrologi di kota anda.
Sebenarnya ada beberapa jenis produk yang bisa digunakan dalam pencegahan maupun pengobatannya.
Semoga Anda secepatnya mengambil langkah yang tepat dan benar untuk permasalahan tersebut
Untuk berkonsultasi lebih lanjut, silahkan kirim pertanyaan anda via email ke terapihijauku@gmail.com
Konsultasi Anda
Pertanyaan dari Bapak Roma Munandar
Siang Dok,
Saya pria berusia 30th, istri saya 24th, kami menikah satu tahun yang lalu, bulan ke tujuh istri saya hamil, namun dokter kandungan menyatakan kehamilan istri saya tidak sehat karena kehamilannya berada di luar kantong janin, sehingga tidak berkembang dan dilakukan kuret. istri saya berprofesi sebagai guru, perjalanan tempat istri saya bekerja cukup jauh dan jalannya banyak berlubang, istri saya bekerja menggunakan sepeda motor sendiri, apakah hal demikian yang mempengaruhi keguguran tersebut...?
apakah hal ini juga berlaku pada sperma yang kurang baik...?, apabila saya melakukan onani, saya selalu memperhatikan bentuk sperma saya, terkadang encer terkadang kental, tapi lebih sering encer, kira2 bagaimana keadaan sperma saya dok...?, saya mempunyai penyakit asam lambung, apakah penyakit itu dapat mempengaruhi kualitas sperma...?
mohon pencerahannya ya dok...
terima kasih
Jawaban :
Kepada yth. Bapak Roma Munandar,
Mengenai kehamilannya, kemungkinan besar adalah disebabkan oleh :
1. Pengaruh nutrisi / makanan.
2. Pengaruh keseimbangan hormon yang terganggu.
3. Kondisi kandungan isterinya yang ada masalah.
4. Mungkin juga kualitas sperma bapak yang kurang sempurna.
5. Mungkin ada virus tertentu yang dapat menyebabkan gangguan kondisi janinnya.
Oleh karena itu; sebaiknya dilakukan pemeriksaan yang lebih lanjut sebelum persiapan berikutnya.
Untuk kondisi bapak Roma Munandar;
Kualitas sperma hanya dapat diketahui dengan cara pemeriksaan di laboratorium.
Sehingga untuk mengetahui kualitas sperma nya; kami anjurkan untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium.
Walaupun demikian, untuk sebaiknya, kami anjurkan lakukan pemeriksaan ke dokter Spesialis Androplogi di Kota anda.
Mengenai perjalanan dan kondisi jalan menuju ke kantor, tidak terlalu banyak pengaruhnya, walaupun demikian perlu perhatian juga agar lebih hati-hati; terutama faktor makanan baik jumlah, jenis makanan.
Semoga penjelasan ini mendapat manfaat bagi Bapak dan isteri Anda.
Untuk berkonsultasi lebih lanjut, silahkan kirim pertanyaan anda via email ke terapihijauku@gmail.com
Saturday, December 1, 2012
DIABETES sufferers most often experience sexual dysfunction
Friends,Diabetes is a disease that is now widely available in the community, in some studies say the prevalence of Diabetes in Indonesia reached 6% - 9% (in 2010, Prof. Askandar Tjokropranolo). The real cause of diabetes is still not entirely clear, because too many factors are involved in it. However many research results that give an overview of some factors to consider. : Among others: 1. Genetic factors. 2. Factors infection. 3. Factors digestion. 4. Factors kidney function. 5. Factor of liver function. 6. Immune factors. 7. Dietary factors. 8. Factors sport. 9. Weight factor. 10. Stress factors. 11. There are many others. Diabetes disease is actually a symptom of the disorder metabolism of carbohydrates, fats and proteins, which in the process of development would damage a variety of cells, tissues and even organs of the body. In many studies suggest that diabetes would interfere with the blood vessel wall, which in turn reduces the power of the blood vessel relaxation. So that blood flow to Mr. "P" disturbed, then there erectile dysfunction. Anup Dhir, reconstruction surgeon and andrologist, told IANS. : "Almost 50% of men with diabetes will experience erectile dysfunction." From some research, said the prevalence of sexual disorders in women with diseased diabetes are as follows: Disorders of arousal: 14% - 76%. Desire disorders: 20% - 78%. Orgasmus disorders: 15% - 84% dyspareunia: 43%. Thus, diabetes can be an early indication of the occurrence of sexual dysfunction in men and in women. Sexual activity is good and right will maintain family harmony, because many cases of family breakdown often caused by disorders of sexual activity. In the treatment of diabetes; then a doctor should ask their sexual condition in men and in women. By considering these conditions, the sexual problems can be addressed as early as possible. Want to consult further? Submit your issue via email to terapihijauku@gmail.com. We help provide the best solution for your Household harmony.
Penderita DIABETES paling sering mengalami Disfungsi seksual
Teman, Penyakit diabetes saat ini merupakan penyakit yang banyak terdapat di masyarakat, dalam beberapa penelitian mengatakan prevalensi penderita Diabetes di Indonesia mencapai 6 % - 9 % ( tahun 2010 , Prof. Askandar Tjokropranolo ).
Sebenarnya penyebab penyakit diabetes sampai saat ini masih belum sepenuhnya jelas, karena terlalu banyak faktor yang terlibat di dalamnya. Walaupun demikian sudah banyak hasil penelitian yang memberi gambaran terhadap beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. : antara lain :
1. Faktor genetika.
2. Faktor infeksi.
3. Faktor pencernaan.
4. Faktor fungsi ginjal.
5. Faktor fungsi liver.
6. Faktor kekebalan tubuh.
7. Faktor makanan.
8. Faktor olahraga.
9. Faktor berat badan.
10. Faktor stress.
11. Masih banyak lainnya.
Penyakit DIABETES sebenarnya merupakan suatu gejala dari kelainan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, dimana dalam proses perkembangannya akan merusak berbagai sel, jaringan bahkan organ tubuh lainnya.
Dalam banyak penelitian mengatakan bahwa penyakit diabetes akan mengganggu dinding pembuluh darah yang pada akhirnya mengurangi daya relaksasi pembuluh darahnya. Sehingga aliran darah yang menuju ke Mr “P” terganggu, maka terjadilah disfungsi ereksi.
Anup Dhir, reconstruction surgeon and andrologist, told IANS. :
“ Hampir 50 % pria dengan diabetes akan mengalami disfungsi ereksi “.
Dari beberapa penelitian mengatakan prevalensi Gangguan seksual pada wanita yang berpenyakit diabetes adalah sebagai berikut :
Gangguan arousal : 14 % - 76 %.
Gangguan desire : 20 % - 78 %.
Gangguan orgasmus : 15 % - 84 %
Dyspareunia : 43 %.
Dengan demikian penyakit diabetes dapat merupakan indikasi awal akan terjadinya disfungsi seksual pada pria maupun pada wanita. Kegiatan seksual yang baik dan benar akan mempertahankan keharmonisan keluarga, karena banyak kasus keretakan keluarga sering disebabkan oleh gangguan kegiatan seksual.
Dalam pengobatan terhadap penderita diabetes; maka seorang dokter sebaiknya menanyakan kondisi seksualnya baik pada pria maupun pada wanita. Dengan memperhatikan kondisi tersebut, maka gangguan seksual dapat diatasi sedini mungkin.
Ingin berkonsultasi lebih lanjut? Kirimkan permasalahan anda via email ke terapihijauku@gmail.com. Kami membantu memberikan Solusi yang terbaik demi Keharmonisan Rumah Tangga anda.
Tuesday, November 27, 2012
Monday, November 26, 2012
Premature Ejaculation
Click Here!
Orgasm is the purpose of a sexual relationship. A fun and delicious is experienced by each individual differently. Orgasm in men is characterized by events ejaculation (semen memancarnya). However, not all women can really feel the orgasm in a sexual relationship.
Information and knowledge about sex more easily and widely available, causing her "demanding" an enjoyable experience from their partners. Lack of sex knowledge, lack of communication and a misunderstanding of the sexual activity, including orgasm, can cause sexual problems will hurt both sides.
A normal male sexual response is in principle different from a normal female sexual response. A man can be quickly aroused sexual urges and sexually aroused, but also will quickly achieve sexual satisfaction. In contrast to a woman who needs more time to be sexually aroused, but for a long time will remain in a state of arousal before achieving sexual satisfaction. This principle needs to be understood in a conjugal relationship in bed. It is therefore important heating process (fore play) before sexual intercourse. The husband needs to stimulate his first wife, as far as possible without becoming aroused beforehand (ie without undressing). Setting the time to begin arousal and orgasm together (or at least nearly the same time) will make sex a pleasurable experience both sides.
The response is "too" quick to achieve sexual satisfaction in a man, which is characterized by ejaculation before desired, often found among men. The word "too fast" is actually very individual and subjective If it can not be accepted by the spouse, can only be said to be a sexual problem. Can also occur, a man who is actually "normal" in achieving orgasm and ejaculation, but because his wife longer aroused and with the hope that more to get an orgasm, eventually leading to the perception of premature ejaculation. If the problem of premature ejaculation is allowed to drag on, often causing worries that dragged on a man in the sexual activity, then reducing the frequency of sex, even in the end affect erection problems.
Is it Premature Ejaculation?
The definition of premature ejaculation practically be defined as a persistent or recurrent inability to delay ejaculation knowingly, during or shortly after penetration or with minimal sexual stimulation. The criteria set by the time the experts vary greatly. Someone give 1-7 minute time limit, there is a limit even 8-15 times friction. The measurement of time is of course practically impossible to do.
Such as sexual dysfunction, premature ejaculation (ED) is a symptom / symptom of pathological covering aspects of intrapsychic, relational, genetic, and medical, more than just a disease or disorder. Therefore, the clinical approach to the case of ED should consider accompanying diseases or disorders, whether physical or psychological.
Intrapsychic aspect meant that a man has a relatively low threshold to achieve sexual satisfaction, so that sexual activity is relatively short to orgasm - while ejaculating. One factor is the effect of masturbation habit when young, the proceeds of which masturbation is done in a hurry (for reasons of space, lack of privacy, etc.).
In addition to the accompanying psychological factors, ED is also influenced by the organic / physical, from the aspect of genetic (inherited trait from their parents) and abnormalities of brain function (the hypothalamus and the limbic system) and the sex organ dysfunction itself. Based on these clinical assumptions, the cause may be psychogenic ED (is the cause) and organic. Psychosocial approach (psychodynamic) from psikoseksologis and organic approaches / medical andrologis required to handle the ED.
Ejaculation in human evolution progressing accompanying male sexuality. In animals, the male genitalia are prepared to be able to ejaculate in a fast and secure way as an adaptation mechanism (coitus Citus). For example, chimpanzees took 6 seconds to get close to her partner, penetration and ejaculation. Unlike humans, sexual activity in humans involves the aspect of pleasure (pleasure), so the ability to control ejaculation necessary in psychosexual relationship.
Waldinger (2002) noted that the reported cases of ED have not been there until 1887. A psychoanalyst, K. Abraham, introduced the term ejakulatio praecox in 1917. Kinsey (1948), rejected ED as sexual dysfunction, as in research on human sexuality, found that 75% of men will experience premature 2 minutes after penetration. ED becomes an important issue in men's sexual performance, since the evolution of feminism in the mid 1960s, with the introduction of orgasm in women.
Cause of Premature Ejaculation
In addition to psychological factors mentioned above, some of the things associated with the physical and medical factors contributing to the occurrence of ED. Consumption of certain medications and low testosterone levels, abnormalities in the nervous system (spinal cord and both central nervous system), as well as abnormalities of the genital organs (penis hypersensitivity, chronic inflammation of the prostate) is said to be physical causes premature ejaculation.
How to Overcome Premature Ejaculation
Married couples usually wait 2 years or more, before coming to the doctor's office for help. Openness to convey the background to the problem of premature ejaculation is indispensable in an interview with a physician, either the man himself or his partner, to find the cause of psychological. In addition to helping find solutions cause psychological problems, your doctor will usually recommend some exercises to be practiced by couples. Some of these are: the technique of "sensate focus", behavioral therapy and exercise Kaegel.
The technique of "sensate focus" intended to allow patients to learn to recognize pre pleasant experience during orgasm, to determine when the "orgasmic point of no return" and differentiate the excitement and orgasm phase. In this technique are expected both partners are able to provide sexual stimulation on the body other than the genitals, do genital stimulation to get an erection without orgasm (with technique "squeeze" and "start-stop"), having sex with the woman on top, and followed by sex with a variation of the position.
Behavioral therapy is a counseling session to help resolve conflicts, solve problems and overcome other psychiatric abuse of alcohol and drugs. In these counseling sessions will focus on the couple, that couples therapy is needed to prevent misperceptions of the ED, reduce stress, improve intimacy and communication skills about sex, and improve therapeutic efficacy.
Kegel exercises are exercises to strengthen the pelvic floor muscles (muscles pubokoksigeus) that play a role in the regulation of ejaculation during sex do. A man needs to know in advance to practice pelvic floor muscles, with the practice of "holding urine". By knowing which muscles are contracting at holding urine, the further the muscles can be trained without hold urine longer. In a brief statement Kegel exercises: The first step, muscle contraction pubokoksigeus 5 seconds, relax 5 seconds (repeat 5 times), followed the second step, muscle contraction pubokoksigeus 5 times as quickly as possible in one session, repeat the procedure 1 and 2 above 5 times, 5 training sessions per day.
In addition to counseling, therapy and exercise therapy, can also be added to drugs to cope with premature ejaculation and to address other medical problems that may accompany premature ejaculation.
Epilogi
Given the subjective factor is high enough on the issue of premature ejaculation, a man, including his partner, need to be wise to address this issue. The time it takes to reach orgasm in a sexual relationship is determined by both partners individually. Often one compares the time it takes to reach orgasm with another person, so make it look like premature ejaculation, but as long as both partners are sexually satisfied, it is no longer a sexual problem.
Not infrequently a man feels too fast (mostly to prolong) ejaculation and seek ways and treatment, which ended up having problems. Wanna Free from Premature Ejaculation????? Click Here!
HOW TO IMPROVE QUALITY Mr. "P"
Friends, if sexual activity is not important, it is certainly a lot of sexual activity affect a man's quality of life and will affect family harmony. In some studies; mentioned that sexual satisfaction would affect the physical or mental condition of a man, through the production of certain hormones, as achieving sexual satisfaction (orgasmus).
Sexual activity generally has three roles / functions:
1. To obtain offspring.
2. For recreational purposes.
3. For communication purposes husband and wife.
Wanna make happy your Wife? click Me
To achieve sexual satisfaction, then there are a few things to note:
1. Environmental conditions.
2. Good health,
3. Mr. erection quality. "P". (Hardness).
4. Emotional condition partner (wife).
In a state of sexual stimulation a man gets, there will be:
1. Do not have a response.
2. Response occurs just "erection".
3. Adequate erection, but was unable to maintain the condition much longer. ("Peltu" alias stuck Metu).
4. Strong erection (score 4), but still not able to maintain these conditions to provide satisfaction to their partners.
5. Strong erection (score 4) and can control / maintain the condition to be able to give satisfaction to their partners.
As is known from the results of several studies suggest that the occurrence of erection Mr. P is due to several factors:
1. Vascular factors.
2. Factors neural tube.
3. Psychological factors.
4. Hormonal factors.
5. Environmental factors.
Therefore: to achieve maximum sexual satisfaction, it is necessary to maintain the physical and mental condition and good communication. In several studies that the disease progressed greatly affect the function DIABETES sexual activity. Actually there are a lot of diseases or certain drugs that have a negative impact on sexual function. Include: high blood pressure, high cholesterol, high triglycerides, obesity, certain cholesterol medications, certain penenan drugs, drugs for certain stomach diseases, and many others.
Click Here!
"TIPS" to be done:
1. Keep good communication, polite and orderly with a partner.
2. Try to exercise regularly and correctly.
3. Try to eat healthy foods as the "HEALTHY".
4. Try not to use drugs freely as yet unknown function.
If necessary consult competent.
CARA MENINGKATKAN KUALITAS Mr “ P “
Teman , Kegiatan seksual kalau bukan merupakan hal yang penting, maka yang pasti kegiatan seksual banyak berpengaruh terhadap kualitas hidup seorang pria dan selanjutnya akan mempengaruhi keharmonisan keluarga.
Dalam beberapa penelitian; disebutkan bahwa kepuasan seksual akan mempengaruhi kondisi fisik maupun mental seorang pria, melalui produksi hormon-hormon tertentu, pada saat pencapaian kepuasan seksual ( orgasmus ).
Kegiatan seksual secara umum mempunyai tiga peranan / fungsi:
1. Untuk memperoleh keturunan.
2. Untuk tujuan rekreasi.
3. Untuk tujuan komunikasi suami-isteri.
Untuk mencapai kepuasan seksual, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Kondisi lingkungan.
2. Kondisi kesehatan yang baik,
3. Kualitas ereksi Mr. “P”. ( kekerasan ).
4. Kondisi emosional pasangannya ( isteri ).
Pada keadaan seorang pria mendapat rangsangan seksual, maka akan terjadi :
1. Tidak mempunyai respon.
2. Terjadi respon yang hanya sekedar “ereksi “.
3. Terjadi ereksi yang memadai, tetapi tidak mampu mempertahankan kondisi tersebut lebih lama. ( “peltu” alias Nempel Metu ).
4. Terjadi ereksi yang kuat ( score 4 ), tetapi masih belum mampu mempertahankan kondisi tersebut untuk memberikan kepuasan kepada pasangannya.
5. Terjadi ereksi yang kuat ( score 4 ) dan dapat mengontrol / mempertahankan kondisi tersebut sampai dapat memberikan kepuasan kepada pasangannya.
Seperti diketahui dari hasil beberapa penelitian mengatakan bahwa proses terjadinya ereksi Mr. P adalah akibat beberapa faktor :
1. Faktor pembuluh darah.
2. Faktor pembuluh saraf.
3. Faktor kejiwaan.
4. Faktor hormonal.
5. Faktor lingkungan.
Oleh karena itu; untuk mencapai kepuasan seksual yang maksimal, maka perlu menjaga kondisi fisik dan mental serta komunikasi yang baik.
Pada beberapa penelitian mengemukan bahwa penyakit DIABETES sangat mempengaruhi fungsi kegiatan seksual tersebut.
Sebenarnya masih banyak penyakit atau obat-obatan tertentu yang mempunyai dampak negatif terhadap fungsi seksual.
Antara lain : Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, trigliserida tinggi, kegemukan, obat kolesterol tertentu, obat penenan tertentu, obat untuk penyakit lambung tertentu, serta masih banyak lainnya.
“TIPS” yang harus dilakukan :
1. Usahakan komunikasi secara baik, santun dan teratur dengan pasangan.
2. Usahakan olahraga teratur dan benar.
3. Usahakan konsumsi makanan-makanan yang “SEHAT”.
4. Usahakan tidak memakai obat-obat secara bebas yang belum diketahui fungsinya. Bila perlu konsultasikan dengan yang kompeten.
Untuk berkonsultasi lebih lanjut soal permasalahan seks yang anda alami, silahkan mengirimkan email ke : terapihijauku@gmail.com
Monday, November 12, 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)